KAYONG UTARA – Dalam Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-XXIX Tahun 2025, Sekretaris Daerah Kabupaten Kayong Utara, Rene Rienaldy, mewakili Menteri Dalam Negeri, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, akademisi, dan insan pers, yang telah berkontribusi dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang responsif dan transparan.
“Semangat gotong royong ini menjadi pilar utama dalam membangun otonomi daerah yang efektif,” ujarnya.
Rene menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar, baik dari segi sumber daya alam, keragaman budaya, maupun kualitas SDM. Namun, potensi tersebut harus didukung oleh sinergi yang solid antar tingkat pemerintahan. Tema peringatan tahun ini, “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045”, dipilih sebagai refleksi atas pentingnya harmonisasi kebijakan untuk mencapai kemajuan ekonomi, teknologi, dan pemerataan kesejahteraan.
“Ini momentum untuk membuktikan bahwa kita bisa menjadi bangsa yang mandiri, maju, dan berdaulat,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri melalui perwakilannya juga menyoroti sejumlah prioritas strategis yang harus menjadi fokus bersama. Di antaranya adalah swasembada pangan dan energi, pengelolaan sumber daya air, reformasi birokrasi, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan.
“Kita perlu memperkuat regulasi, teknologi, dan SDM di sektor pertanian serta energi untuk mengurangi ketergantungan impor,” jelas Rene.
Selain itu, ia menekankan pentingnya transparansi pemerintahan dan penguatan kewirausahaan untuk menciptakan lapangan kerja.
Lebih lanjut, Rene menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto tentang perlunya kesatuan visi dan langkah konkret antara pusat dan daerah.
“Koordinasi yang baik akan memastikan kebijakan tepat sasaran dan implementatif di tingkat daerah,” ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas daerah melalui penguatan SDM aparatur, optimalisasi keuangan daerah, serta reformasi birokrasi berbasis digitalisasi.
“Daerah harus menjadi mitra aktif, bukan sekadar pelaksana kebijakan pusat,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Rene mengajak seluruh pihak menjadikan Hari Otonomi Daerah sebagai momentum evaluasi dan penguatan pelayanan publik.
“Dengan sinergi yang baik, kita bisa menghadirkan pemerintahan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tutupnya.