MEMPAWAH – Desa Peniti Luar, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, merupakan desa yang kaya akan potensi pertanian. Sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari hasil sawah, ladang, serta perkebunan kelapa.
Potensi inilah yang coba digali dan dikembangkan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Panca Bhakti melalui berbagai program kerja yang mereka laksanakan sejak 31 Juli hingga 31 Agustus 2025.
Seluruh kegiatan tersebut tidak hanya berfokus pada pengabdian, tetapi juga menumbuhkan kreativitas, kebersamaan, dan semangat pemberdayaan masyarakat.
Di bidang pertanian, mahasiswa menghadirkan Program Belajar Bersama Tani. Melalui kegiatan ini, mereka berkesempatan untuk belajar langsung dari para petani mengenai praktik bercocok tanam yang dilakukan sehari-hari.
Pengalaman tersebut tidak hanya menambah wawasan mahasiswa, tetapi juga membuka ruang diskusi dan tukar pengetahuan antara generasi muda dan masyarakat desa.
Selain itu, mahasiswa memperkenalkan inovasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah serabut kelapa menjadi pot tanam.
Ide sederhana ini disambut positif karena memberi nilai tambah pada limbah yang sebelumnya kurang dimanfaatkan, sekaligus menjadi contoh kreativitas yang dapat mendukung usaha pertanian maupun ekonomi rumah tangga.
Puncak dari program pertanian diwujudkan melalui Program Ketahanan Pangan Jagung. Kegiatan penanaman jagung dilakukan bersama Babinsa, perangkat desa, dan masyarakat, serta dihadiri langsung oleh Camat Desa Peniti Luar.
Penanaman ini bertepatan dengan momentum tradisi Robo-Robo yang sarat makna kebersamaan, sehingga menghadirkan nuansa budaya sekaligus memperkuat solidaritas warga.
Pada sektor pendidikan, mahasiswa melaksanakan edukasi mengenai dampak bullying di MTs dan MA Ar-Raudhatul Islamiyah, serta memberikan pengenalan pentingnya literasi kepada siswa SDN 11 Jongkat.
Kedua kegiatan ini bertujuan memperkuat karakter generasi muda sekaligus menyiapkan mereka menghadapi perkembangan teknologi. Upaya ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014.
Kedua aturan tersebut menegaskan bahwa setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari tindak kekerasan, diskriminasi, perundungan, maupun perlakuan salah lainnya.
Dengan pemahaman hukum sejak dini, diharapkan remaja di Desa Peniti Luar lebih terlindungi dari perilaku menyimpang atau kenakalan yang dapat merugikan masa depan mereka.
Semangat literasi kemudian diwujudkan melalui program pojok baca di RT 03 RW 02. Selama dua pekan, pojok baca ini menjadi ruang berkumpul anak-anak untuk membaca, berimajinasi, dan menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
Kepedulian terhadap lingkungan juga menjadi perhatian mahasiswa. Di Dusun Taruna Bhakti dan Dusun Karya Bhakti, mereka melaksanakan gerakan edukasi sampah terurai melalui pemasangan plang edukasi.
Program sederhana ini mampu menyampaikan pesan penting tentang kebersihan lingkungan dan kesadaran menjaga bumi.
Dalam ranah keluarga, mahasiswa menggandeng ibu-ibu PKK Desa Peniti Luar melalui sosialisasi peran orang tua sebagai ruang aman bagi anak. Suasana penuh kekeluargaan yang tercipta menunjukkan bahwa keluarga tetap menjadi benteng utama dalam membentuk generasi muda yang berkarakter.
Capaian lain yang cukup membanggakan adalah berdirinya Tugu Selamat Datang Desa Peniti Luar yang dibangun mahasiswa pada 16 Agustus 2025. Tugu ini menjadi simbol identitas desa sekaligus bukti nyata kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga berkontribusi dalam perencanaan pembangunan infrastruktur melalui pembuatan gambar detail pekerjaan jalan beton di Dusun Taruna Bhakti.
Rancangan ini diharapkan menjadi dasar perbaikan akses jalan yang lebih baik bagi warga, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Seluruh rangkaian kegiatan mahasiswa KKN Universitas Panca Bhakti meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Desa Peniti Luar. Dari inovasi pertanian, program ketahanan pangan, penguatan literasi, kepedulian lingkungan, hingga pembangunan infrastruktur.
Semua program dirancang untuk menghidupkan semangat gotong royong dan memperkuat pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Komentar