PONTIANAK – Sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pontianak menggelar kegiatan sosial berupa kunjungan atau anjangsana ke Pondok Pesantren Modern As Sajdah Makkiyah Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, Minggu (20/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan mental dan kesehatan yang rutin dilaksanakan GOW, sebagai wadah dari berbagai organisasi perempuan di Kota Pontianak.
Ketua GOW Kota Pontianak Norhasanah Bahasan menerangkan, kunjungan tersebut membawa berbagai bentuk bantuan, seperti uang santunan, paket sembako, perlengkapan mandi serta kebutuhan harian lainnya yang diperuntukkan bagi para santri di pesantren tersebut.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan semangat berbagi di kalangan anggota GOW dan masyarakat luas. Selain sebagai bentuk kepedulian sosial, kegiatan ini juga bertujuan mempererat tali silaturahmi serta memberikan motivasi kepada para santri agar tetap semangat dalam menuntut ilmu,” ujarnya.
Norhasanah mengapresiasi keberadaan pondok pesantren yang dinilainya memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi bangsa. Ia menyoroti bagaimana sebuah lembaga pendidikan bisa berkembang dengan modal niat baik dan keikhlasan.
“Pesantren ini tumbuh dari nol, namun dengan niat yang tulus dan semangat yang besar, mampu mencetak banyak santri yang ingin belajar dan maju. Ini luar biasa dan patut menjadi inspirasi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kebersihan dan kerapian di lingkungan pesantren sebagai cerminan karakter santri yang disiplin. Untuk itu, dalam kunjungan tersebut, GOW turut membawa relawan, termasuk seorang pemangkas rambut, untuk membantu merapikan penampilan para santri.
“Pesantren identik dengan kebersihan. Rambut panjang pun harus dirapikan agar tetap nyaman dan rapi dalam beribadah maupun belajar,” jelasnya.
Norhasanah juga berpesan kepada para santri untuk tidak hanya menuntut ilmu, tetapi juga mencari keberkahan dari proses belajar di pesantren. Menurutnya, keberhasilan seorang santri bukan hanya dari kecerdasan, tetapi juga dari doa dan barokah yang menyertainya.
“Biasanya, anak yang rajin di pondok, kelak akan jadi anak yang sukses. Karena ada barokah dari doa para ustadz setiap malam untuk para santrinya. Itu yang tidak boleh dilupakan,” pesannya.
Ia berharap agar Pondok Pesantren As Sajdah Makkiyah terus berkembang dan menjadi tempat yang mampu mencetak generasi emas yang unggul, baik untuk Kota Pontianak maupun bangsa Indonesia.
“Kami doakan pondok ini semakin maju, sukses, dan selalu diberkahi Allah, SWT. Terima kasih atas penyambutan yang luar biasa, dan semoga kita semua diberikan kesehatan dan keberkahan dalam setiap langkah kita,” imbuhnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Modern As Sajdah Makkiyah, Usman menyambut kehadiran para ibu-ibu dari GOW Kota Pontianak. Ia menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kunjungan GOW ke pesantren yang baru memasuki tahun keempat tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan ibu-ibu dari GOW Kota Pontianak yang telah hadir di pondok ini. Kami merasa sangat dihargai dan diberi semangat,” tuturnya.
Ia juga mengapresiasi sumbangan dari GOW Kota Pontianak yang diberikan untuk para santri. Kunjungan ini menjadi bukti nyata kepedulian GOW Kota Pontianak terhadap pendidikan dan pembinaan generasi muda, khususnya di lingkungan pondok pesantren ini.
“Insya Allah nanti akan kami bantu memasakkan agar para santri bisa menikmatinya bersama,” ucapnya.
Usman menambahkan, saat ini jumlah santri yang mukim cukup beragam, baik dari latar belakang keluarga mampu, kurang mampu, hingga anak-anak yatim.
“Sebagian santri merupakan yatim sesuai syariat, karena ditinggal wafat oleh ayahnya, bahkan sejak dalam kandungan. Ada juga yang kami sebut sebagai yatim sosial, yakni anak-anak yang ditinggal atau tak pernah diasuh oleh kedua orang tuanya,” sebutnya.
Menurut Ustaz Usman, konsep ‘yatim sosial’ tersebut juga pernah dijelaskan oleh tokoh intelektual Islam, Gus Emha Ainun Najib.
“Mereka semua kami terima, dan sebagian kami beri beasiswa penuh,” lanjutnya.
Pesantren Modern As Sajdah Makkiyah memiliki fokus utama pada pengajaran ilmu agama dan bahasa. Program unggulannya mencakup pengkajian kitab kuning, penguasaan bahasa Arab, serta pembelajaran bahasa Inggris. Bahasa Inggris diajarkan setelah para santri menguasai kitab kuning dan bahasa Arab terlebih dahulu. Baru kemudian ada guru khusus untuk membina mereka dalam bahasa Inggris.
“Saat ini, para santri berasal dari berbagai angkatan, mulai dari yang baru masuk, hingga yang sudah menempuh pendidikan selama tiga tahun,” pungkasnya.