Lokal
Beranda » Berita » Benahi Drainase hingga Pengembangan Waterfront

Benahi Drainase hingga Pengembangan Waterfront

Foto. Kegiatan normalisasi parit guna memperlancar aliran air. (Dok, Prokopim)

PONTIANAK – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam periode kedua kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan.

Edi menyampaikan rencana strategis yang akan difokuskan pada penanganan genangan air, perbaikan drainase serta pengembangan program waterfront city.

Salah satu prioritas utama dalam 100 hari kerja Edi-Bahasan adalah penanganan masalah drainase. Ia menjelaskan bahwa normalisasi parit-parit menjadi fokus utama untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait genangan air saat hujan lebat dan pasang air sungai.

“Kami akan segera mengkoordinasikan pelaksanaan pengerukan parit-parit yang dangkal. Meskipun interkoneksi antara parit primer, sekunder dan tersier sudah mencapai 90 persen, namun masih ada daerah rendah yang rawan genangan. Untuk itu, kami akan meninggikan beberapa ruas jalan dan memastikan aliran air dapat mengalir lebih cepat,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di hari pertama ia berkantor, Senin (3/3/2025).

Selain itu, untuk mengatasi genangan air di kawasan rendah seperti Jalan Gajah Mada dan Taman Alun Kapuas, ia berencana melakukan sistem pompanisasi atau membangun bendungan.

Breaking News: Warga Kubu Raya Geger, Pria 48 Tahun Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Hal ini bertujuan untuk mempercepat aliran air keluar dari daerah rawan genangan. Rencana ini akan dimulai di lokasi-lokasi yang acapkali tergenang, seperti area sekitar Ramayana.

Namun demikian, Edi bilang implementasi program tersebut bergantung pada anggaran APBD 2025.

“ Jika belum dimasukkan dalam anggaran tahun ini, kami akan memprogramkannya di perubahan anggaran atau tahun depan,” tambah Edi.

Program selanjutnya adalah rencana pengembangan waterfront city sebagai satu di antara proyek unggulan. Namun menurutnya, perlu dilakukan evaluasi terlebih dahulu terhadap waterfront yang sudah ada.

“ Termasuk pemeliharaan fasilitas yang rusak akibat karat atau faktor lainnya,” ungkap Wali Kota dua periode ini.

Bangunan Masjid Kayu As Syukur, Bawa Kenangan Masa Silam

Dia berujar pengembangan waterfront akan dilanjutkan sesuai dengan ketersediaan anggaran. Misalnya, jalur pedestrian di sepanjang Sungai Kapuas akan diperpanjang dari Kamboja hingga dekat Jembatan Kapuas Satu, bahkan hingga Gang Haji Mursyid jika memungkinkan. Di sisi timur, pengembangan akan difokuskan di Banjar Serasan dan Kampung Beting.

“ Sebagian besar lahan yang digunakan sudah masuk dalam Garis Sempadan Sungai (GSS), sehingga hanya dibutuhkan pembebasan lahan dalam skala kecil,” tutur Edi.

Dalam mendukung program maupun visi-misinya, ia pun secara rutin mengevaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memastikan sinergisitas antar OPD.

Pengalamannya selama 33 tahun di Pemerintahan Kota Pontianak, membuat ia sangat memahami karakter dan kemampuan ASN maupun para pejabatnya.

Edi menekankan pentingnya kolaborasi antar OPD untuk menjalankan kebijakan yang telah disepakati bersama.

Kedai Kopi Menjamur di Pontianak, Edi Kamtono: Potensi Bisnis Kopi Sangat Besar

“ Tujuan akhirnya adalah memajukan Kota Pontianak, mensejahterakan dan membahagiakan masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada serta berinovasi mengatasi kekurangan,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version