PONTIANAK – Program ‘Like Sedekah Jumat’ yang digalakkan di sekolah-sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Pontianak berhasil menghimpun dana lebih dari Rp215 juta sepanjang tahun ini. Dana tersebut diwujudkan dalam penyaluran 1.000 paket perlengkapan sekolah bagi siswa SD dan SMP.
Sebanyak 157 sekolah terlibat dalam program ini, terdiri atas 129 SD dan 28 SMP. Untuk tingkat SD, Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Pontianak Timur mencatat perolehan tertinggi Rp69,2 juta, disusul Pontianak Selatan Rp30,6 juta, dan Pontianak Barat Rp29,3 juta. Juara umum tingkat SD se-Kota Pontianak diraih SD Negeri 09 Pontianak Utara dengan Rp8,1 juta.
Pada jenjang SMP, penghargaan pengumpulan terbanyak diraih SMP Negeri 03 Pontianak sebesar Rp10,2 juta, diikuti SMP Negeri 01 Pontianak Rp9,6 juta, dan SMP Negeri 04 Pontianak Rp7,1 juta. Panitia juga menetapkan kategori rasio sedekah tertinggi berdasarkan jumlah murid, yakni SMP Negeri 26 Pontianak dengan Rp23 ribu per murid dan SD Plus Bina Empat Lima dengan Rp19 ribu per murid.
Wali Kota Pontianak mengapresiasi semangat kepedulian sosial dari sekolah-sekolah yang terlibat. Menurutnya, meski seribu paket masih jauh dari kebutuhan lebih 40 ribu siswa SD dan SMP, langkah ini memberi dorongan besar bagi anak-anak untuk tetap percaya diri dalam belajar.
“Pemerintah Kota juga sudah menganggarkan melalui APBD untuk perlengkapan sekolah, seragam, dan beasiswa bagi siswa tidak mampu. Perlu kolaborasi agar tidak ada anak usia sekolah yang putus sekolah. Data siswa, terutama yatim piatu, harus valid by name by address supaya tepat sasaran,” ujarnya usai menyerahkan bantuan, di halaman Kantor Wali Kota Jumat (22/8).
Edi turut menyinggung program pendidikan strategis lain, termasuk pembangunan sekolah rakyat terpadu di lahan lima hektare.
“Sekolah rakyat ini akan menampung siswa dari SD, SMP, hingga SMA dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama,” jelasnya.
Selain pendidikan, ia juga menegaskan komitmen Pemkot menyiapkan 55 dapur makan gratis serta mempercepat program zero stunting.
“Kuncinya hanya satu, peduli. Kalau kita tidak peduli dengan lingkungan, semua program ini tidak mungkin mencapai hasil optimal,” tegasnya.
Ketua Baznas Kota Pontianak, Sulaiman, menyampaikan penghargaan kepada sekolah dan UPZ yang berpartisipasi. Menurutnya, sejak diluncurkan tiga tahun lalu, program ini berkembang pesat: dari 50 paket bantuan pada tahun pertama, 700 paket pada tahun kedua, hingga 1.000 paket tahun ini. Tahun depan ditargetkan 2.000 paket dengan melibatkan lebih banyak sekolah dan madrasah.
“Alhamdulillah, dari sedekah Rp1.000 yang diberikan anak-anak setiap Jumat, bisa terkumpul Rp215.133.822 dalam setahun. Dana ini sepenuhnya kembali untuk membantu anak-anak sekolah yang membutuhkan,” imbunya.
Ia menambahkan, Kementerian Agama juga berencana bergabung sehingga cakupan program meluas ke madrasah ibtidaiyah, MTs, hingga MA. Selain ‘Like Sedekah Jumat’, Baznas Pontianak terus menjalankan lima program utama di bidang kemanusiaan, kesehatan, ekonomi, dakwah dan advokasi, serta pendidikan, mulai dari bantuan sembako, layanan kesehatan, pelatihan ekonomi, insentif guru ngaji, hingga beasiswa.
“Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah kota. Semoga program ini terus berlanjut dan makin banyak anak-anak yang merasakan manfaatnya,” pungkas Sulaiman. (kominfo/prokopim)